Cintaku Tumbuh Dibangku SMP : CHAPTER 2

TITLE     :  Kulepas Cinta Pertama, Kedua, dan Ketigaku ( Cinta 123 The Fiction Story )

Author    :  Fiction Indonesia

Genre     : Romance dan Bromance

Label      : Cinta 123 TFS

Cintaku Tumbuh Dibangku SMP : CHAPTER 2

Setelah kejadian saat study tour kemarin aku dan Dheapun kembali berteman lagi. Setiap istirahat sekolah kita selalu bermain dan ngobrol bersama. Belajar kelompok dan jajan di kantinpun bareng Dhea. Kita begitu dekat sampai teman-teman sering mencurigai kalau kita itu sedang berpacaran. Meski aku berharap kita bisa pacaran beneran sih, tapi ada perasaan yang bener-bener menggangguku. Persahabatan ini membuatku sulit untuk mengungkapkan perasaan cintaku pada Dhea. Mungkinkah ini yang disebut denga terjebak dalam friendzone ? Entahlah, tapi aku takut kalau aku mengungkapkan perasaanku ini hubungan pertemanan kita bisa hancur, aku juga takut kalau Dhea akan menolakku.

Mungkin kalian akan menganggapku bodoh. Harusnya aku mengungkapkan perasaanku dengan jujurkan. Tapi saat itu aku benar-benar bingung harus bagaimana. Ini adalah cinta pertamaku, dan aku masih nol pengalaman. Aku benar-benar kosong dan masih takut buat ngungkapin perasaanku ini. Sampai aku dapat kabar bahwa Dhea telah berpacaran dengan kakak kelas kami. Aku hanya bisa menangis dalam hati. Kedekatan kita semakin renggang, Dhea lebih sering bersama dengan kakak kelas pacarnya. Hatiku benar-benar tersayat habis, tak kusangka cinta bisa membuatku sesakit ini.

Sebulan setelah kenaikan kelas aku mendapat pesan dari Dhea. Kini aku telah duduk di bangku kelas 2 SMP. Meski Dhea kini sudah berpacaran dengan pria lain tapi aku masih berharap suatu saat aku bisa mengungkapkan perasaanku. Pesan dari Dhea yang masuk ke ponselku menghentikan aktifitas belajarku malam ini. Kututup buku yang ada di hadapanku dan bergegas berbaring ke tempat tidur. Kubaca pesan dari Dhea yang berbunyi “Raf, aku putus dengan pacarku.” Membaca pesan dari Dhea aku bingung, haruskah aku senang atau sedih mendengar kabar bahwa Dhea sudah putus dengan pacarnya.

“Apa kamu baik-baik saja ??”

Pertanyaan bodoh yang terkirim dari ponselku. Sudah jelas dia sedang tidak baik, kenapa aku bertanya seperti itu. Parah banget aku ini..

“Aku diputusin sama cowok aku.”

“ Alasannya jarak yang memisahkan kita setelah dia lulus SMP.”

“Alasan bodoh apa sih seperti itu, tidak masuk akal !!”

Aku bisa merasakan Dhea menulis pesan dengan perasaan sedih sekaligus kesal.

“Kamu yang sabar ya Dhea, mungkin dia bukan cowok yang baik untukmu.”

“Aku yakin kamu pasti akan mendapat cowok yang lebih baiklagi dari dia.”

Aku mengirim pesan balik pada Dhea sembari memberi semangat untuknya.

“Aku tau dia memang bukan cowok yang baik.”

“Aku dengar dari temannya bahwa dia telah mempunyai pacar lagi di sekolah barunya.”

Dhea mengirim pesan kembali di ponselku.

“Sabar Dhea, aku pasti akan selalu ada buat kamu. Jangan sedih yah..”

Aduh, kata-kata bodoh apalagi sih yang barusan aku ketik tadi. Menurut kalian apa kata-kataku tadi tepat aku katakana disituasi seperti ini. Jujur aku bener-bener bingung kalau harus menghadapi curhatan dari perempuan. Kehidupan asmaraku aja gak bisa aku atasin dengan baik sok-sokan nasehatin orang lain.

“Makasih ya Raff..”

Kali ini Dhea menjawab dengan singkat. Jujur aku lega dia menjawab seperti itu.

“Dhea, aku ingin bicara sesuatu padamu”

Aku merasa harus mengungkapkan perasaanku yang sejujurnya pada Dhea sekarang.

“Kamu ingin bicara apa Raff ?”

Dhea bertanya padaku.

“Jujur sebenarnya sejak aku pertama mengenalmu aku sudah suka denganmu.”

“Entah mengapa perasaan itu terus tumbuh, kini aku benar-benar cinta padamu Dhe.”

Aku menunggu respon dari Dhea, hampir satu menit tapi dhea tak juga membalas pesanku lagi. Ahirnya akupun mengirim sebuah pesan kembali padanya.

“Maukah kamu menjadi pacarku.. ??”

Aku menunggu jawaban dari Dhea, hingga aku tertidur dia tidak juga mengirimkan pesan balasan untukku. Bahkan pagi hari begitu bangun dari tidur aku bergegas meraih ponselku, tetap takada satupun juga pesan dari Dhea.

Di sekolahpun aku juga merasakan Dhea menghindariku. Apakah aku sudah salah ? Apakah aku tadi malam takseharusnya mengirimkan pesan seperti itu pada Dhea ? Kejadian ini sungguh membuatku menjadi resah dan tidak tenang. Kenapa Dhea seolah-olah seperti menghindariku. Aku mengirimkan pesan padanya untuk makan di kantin bersama. Tapi dia membalas pesanku dia tidak bisa. Dia bilang kurang enak badan dan sekarang sedang istirahat di UKS. Aku berpikir untuk menghampirinya di UKS, tapi ternyata dia berbohong. Di UKS kosong dan tidak ada seorangpun.

Sungguh sikap Dhea benar-benar membuatku merasa sangat tidak enak. Malamnya aku kembali mengirimkan pesan padanya.

“Dhea kenapa kamu menghindariku ?”

“Kalau aku telah berbuat salah, tolong maafkan aku.”

Aku mengirim pesan maaf dan mencoba mencari tahu apa kesalahanku.

“Maaf Raff, ini bukan salahmu kok.”

“Dan untuk perkataanmu kemaren, aku masih belum bisa menjawabnya.”

“Aku masih tidak ingin buat berpacaran lagi.”

Dhea mengirimkan pesan beruntun tanpa sempat aku membalasnya.

“Masalah perkataanku kemaren kamu takharus menjawabnya sekarang, jangan jadikan itu beban buat kamu.”

“Yang penting buatku kita tetap menjadi teman.”

Meski aku sedih membacanya, tapi aku bisa apa coba. Secara tidak langsung Dhea telah menolakku.

Setelah kejadian itu hubungan persahabatan kami menjadi sangat canggung. Mungkinkah aku benar-benar telah mencederai persahabatan kita selama ini. Apakah salah kalau aku mengungkapkan perasaanku ini pada Dhea. Aku sudah meminta maaf padanya. Apa lagi yang harus aku lakukan agar hubungan kami baik kembali. Meski Dhea pernah berkata kalau aku tidak bersalah, kenyataannya dia masih tetap menghindariku. Sebenarnya apa salahku ini, kenapa kamu melakukan ini padaku Dhea..???

Masalah Dhea telah membuatku cukup depresi. Aku sangat mencintainya, tapi dia semakin menjauh dariku. Aku ingin melupakannya, mengubur dalam-dalam fakta bahwa kita dulu pernah berteman. Tapi aku tidak pernah bisa membencinya.

Aku semakin hancur ketika berada di kelas Sembilan SMP. Aku harus menerima bahwa orangtuaku akan bercerai. Kedua orangtuaku bertengkar hebat dan memutuskan untuk bercerai. Kehidupanku bak terjun bebas kedalam jurang, tubuh ini serasa hancur berkeping-keping. Rasanya aku ingin mati saja tapi aku mencoba buat bertahan.

Beberapa hari tidak bertegur sapa dengan Dhea aku mendengar kabar bahwa dia sudah jadian lagi dengan Alex. Alex adalah orang yang sangat aku benci waktu itu. Kegemarannya yang suka menggangguku di sekolah membuatku jadi sangat tidak nyaman buat belajar. Beberapa kali aku pernah mendapatkan memar di beberapa bagian tubuhku gara-gara perbuatannya. Entah alasan apa yang membuat Alex begitu membenciku dan senang untuk berbuat jahat padaku. Bahkan aku sempat tidak percaya bahwa Dhea mau berpacaran dengan Alex. Apakah ini alasan dari itu semua. Jadi dia menolakku karena menyukai si Alex itu. Tapi kenapa dia tidak mengatakan saja yang sejujurnya padaku. Kenapa dia harus menjauhiku ? Dhea aku benar-benar bingung padamu.

Dhea yang sekarang bukanlah Dhea yang dulu aku kenal. Dia takpernah menganggapku lagi. Dia selalu membuang muka setiap kali berpapasan denganku. Rasanya sakit sekali diperlakukan seperti ini. Aku membencinya tapi takpernah bisa berhenti mencintainya. Sekarang aku mencoba untuk menerimanya.

Hari-hariku menjadi begitu sulit. Cinta pertamaku telah lepas, keluargaku hancur, dan nilai sekolahku yang buruk ikut-ikutan menambah deretan permasalahanku. Aku berubah menjadi anak yang pendiam dan menyendiri. Kini aku menutup pintu hatiku untuk siapapun. Aku mencoba bertahan, dan kini yang kubisa hanyalah mencoba memperbaiki studyku. Meskipun asmara dan keluargaku hancur, setidaknya sekolahku tidak menjadi korbannya. Aku masih ingin berhasil, dan kututup kisah masa SMPku di sini.

Terimakasih telah membaca fiction ini, jangan lupa baca lanjutannya.

Ada apa dengan Dhea ? Apa yang sebenarnya terjadi hingga Dhea menjauhi Raffa. Terus bagaimana nasip Raffa selanjutnya, mengingat hancurnya asmara dan keluarga karena perceraian orang tuanya. Akankah Raffa bisa menghadapi ini semua dan lulus SMP dengan baik. Ataukah Raffa justru menjadi anak yang nakal dan memberontak. Semuanya akan terkuak di SPECIAL CHAPTER. Untuk mengahiri cerita di chapter ini yuk kita dengarkan lagu di bawah ini buat hiburan tambahan.